24 January 2006

Fenomena Antri Harry Potter

Awicaksono

Berkelana dari satu toko buku satu ke toko buku lainnya di Jakarta terasa berbeda dibandingkan saat melakukan ritual yang sama di negara lain. Fenomena itu begitu terasa ketika saya mencoba merasakannya untuk satu peristiwa yang lebih kurang sama: Launching buku Harry Potter terakhir.

Anak-anak baru gede (ABG) Jakarta antri untuk membeli buku J.K. Rowling, tentu saja yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, bisajadi membuat saya terharu. Tetapi, otak nakal saya senantiasa iseng mempertanyakannya. Apa iya? Apa segitunya ABG-ABG itu anthusias membaca Harry Potter. Apa itu tidak beda ketika kelompok cohort yang sama antri panjang untuk membeli kaset-kaset grup musik pop terbaru, misal Peterpan?

Saya tak menemukan pemandangan serupa di toko-toko buku yang "lebih serius." Bahkan saya tak pernah melihat fenomena yang sama di perpustakaan-perpustakaan umum di Jakarta. Tanpa berkehendak menghakimi atau menilai, saya akan tetap merasa terharu. Paling tidak buku sudah masuk ke dalam daftar belanja generasi instan Jakarta.

Jakarta, 26 Januari 2006

No comments: