07 October 2006

Novel The Last Pope Ungkap Pembunuhan Paus Paulus I

Budi Setyarso - Komunitas Ruang Baca

Paus Johannes Paulus I, yang meninggal hanya 33 hari setelah dilantik menjadi pemimpin tertinggi Katolik pada 1978, diduga dibunuh. Ia yang secara resmi disebutkan terkena serangan hati diduga dibunuh karena berencana mereformasi secara radikal gereja.

Dugaan itu ditulis dalam sebuah novel, yang akan dipublikasikan tahun depan. Menurut penulisnya, Luis Miguel Rocha, 29 tahun, novel berjudul The Last Pope itu dibuat berdasarkan berbagai dokumen yang ia peroleh dari sumber di Vatikan.

Novel itu menguraikan secara rinci teori bahwa Paus Paulus I menjadi ancaman karena mengetahui pencucian uang yang melibatkan Bank Vatikan. Paulus I juga berencana meliberalisasi beberapa aspek doktrin gereja yang telah berusia berabad-abad.

"Ia ingin menjadi paus kaya yang terakhir. Paulus I ingin mendistribusikan kekayaan gereja, membuka gereja bagi perempuan, dan mengesahkan penggunaan alat kontrasepsi," kata Rocha menguraikan.

Novel mendeskripsikan pembunuhan Paulus I, sebagai hasil dari konspirasi yang melibatkan pejabat tinggi keuangan, sejumlah pemerintah negara Eropa, dan kelompok mafia. Mereka merekrut pejabat tinggi Roma, termasuk sekretaris pribadi Paus.

Penulisan novel ini menarik perhatian peserta Frankfurt Book Fair, pameran buku terbesar di dunia. Sedikitnya editor dari 50 negara menyatakan akan membeli hak cipta novel itu, kata penerbit Rocha.

Paus Johannes Paulus I meninggal pada 28 September 1978. Kematian ini menimbulkan berbagai spekulasi, karena perbedaan keterangan resmi dan faktanya. Apalagi, Vatikan menolak untuk melakukan otopsi.

Rocha bukan penulis pertama yang menulis seputar kematian Paus Paulus I. Pada 1984, penulis asal Inggris, David Yallop, menerbitkan In God's Name, yang menghubungkan kematian Paus Paulus I dengan korupsi di Bank Vatikan. Buku ini laku 6 juta kopi.

Namun, Rocha mengklaim, bukunyalah yang pertama ditulis berdasarkan dokumen dari Vatikan. "Ini buku fiksi yang berdasarkan fakta," kata editornya, Luis Corte Real.

Yang jelas, buku ini akan mengikuti jejak The Da Vinci Code karya Dan Brown yang terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia.

No comments: